Monday 21 June 2010

Konten Media Sosial yang sangat Diinginkan Konsumen


Sungguh mengherankan bahwa hari anda akan jauh lebih baik apabila anda bangun tidur sedikit lebih awal. media sosial menyediakan cara yang unik bagi konsumen dan merek usaha untuk berhubungan. Tak ada alasan lain bagi konsumen mengapa mereka mem-follow merek di media sosial selain karena mereka menggemari dan ingin memiliki hubungan yang lebih dalam dengan sebuah merek. Tapi, hanya karena konsumen atau penggemar mem-follow sebuah atau beberapa merek, bukan berarti merek berhak memberikan konten media sosial kepada konsumen sesuka hati. Sebaliknya, penggemar bisa saja menolak menerima konten dari merek dengan satu klik sehingga penting bahwa konsumen menerima jenis konten yang menurut mereka berharga.Kegagalan merupakan titik terendah dari ketekunan.Mendengarkan adalah keahlian yang paling diabaikan dalam bisnis (atau dirumah)Tujuan kita adalah memulai dari tempat kita berada dan memandang ke depan dengan optimis dan antusias.

Delegasikan kemampuan untuk membuat keputusan; Tekanlah sampai batas minimal keperluan untuk minta persetujuan.Sehingga Anda dapat mengaambil tingkat keputusan yang lebih tinggi.
Bisnis artinya tidak lupa kepada Tuhan ketika sukses dan tidak bersungut-sungut dikala gagal.
Kita semua dapat belajar hal-hal dan teknik berharga dari orang-orang yang tidak pernah kita pikirkan.Kekurangan sumberdaya bukanlah masalah. Masalahnya adalah kekurangan kita dalam memberdayagunakan sumber yang ada.Berikut lima tipe konten media sosial yang sebenarnya diinginkan konsumen.
  1. Konten penggemar. Bagi yang pernah mendatangi sebuah konser musik, mungkin Anda berharap bahwa penyanyi atau band favorit mengajak Anda naik ke panggung. Tapi, tentu saja kemungkinannya sangat kecil karena penontonnya banyak sekali. Begitu pula media sosial yang memiliki jumlah penonton (followers) yang banyak. Bahkan mungkin lebih banyak daripada konser. Para penggemarnya berharap konten mereka bisa direkomendasikan oleh merek meskipun kemungkinannya memang kecil.
  1. Konten behind the scene. Penggemar biasa mungkin cukup puas dengan interaksi biasa dengan merek yang mereka gemari, membeli, dan memakai produk dari suatu merek misalnya. Tapi penggemar yang sesungguhnya ingin interaksi yang lebih dalam. Mereka ingin melihat lokasi di balik layar di mana hanya beberapa orang saja yang bisa melihatnya. Misalnya, konten di balik layar sebuah sesi foto seorang aktor. Konten yang bisa direkomendasikan. Akun Facebook dan profil Twitter “WTF Crazy Video” yang hanya berisi kutipan-kutipan banyak di-follow karena menyediakan konten yang bisa direkomendasi. Ketika kita akan memutuskan rencana konten, pikirkan hal berikut: di mana penggemar ingin merekomendasikan konten tersebut.
  1. Konten eksklusif. Pertimbangkan untuk merilis konten hanya di kanal-kanal tertentu. Dengan begitu akan ada nilai tersendiri bagi merek di mata penggemarnya karena tak semua orang bisa mengaksesnya.Satu kunci penting dalam komunikasi adalah mengakhiri setiap percakapan dengan koma, bukan titik
  1. Konten partisipatif. Umumnya aktivitas personal kita di media sosial bersifat pasif atau hanya mengamati. Buatlah konten yang bisa melibatkan konsumen secara langsung, misalnya kontes atau semacamnya. Dengan begitu penggemar akan tertarik mengikuti update konten dari merek.Sediakan waktu bagi orang-orang yang anda kasihi Bisnis bukanlah segalanya Tuhan tetap nomor satu. Jika Anda mempunyai komitmen dan tujuan yang jelas, berarti Anda memiliki kesempatan yang lebih baik untuk meraih tujuan.

No comments:

Post a Comment

Silahkan anda berbagi di sini ....???

Note: only a member of this blog may post a comment.