Wednesday, 29 May 2013

Hal yang Membuat Pelanggan Tidak Jadi Membeli



Hubungan antara buyer dan seller tampaknya sudah mengalami perubahan. Saat ini, pembeli tak hanya sekedar ingin membeli saja. Tetapi juga ingin teredukasi dan dibantu oleh para penjual. Tapi, sang penjual masih menjual dengan cara lama; bagaimana caranya agar produk cepat laku. Hal tersebut dikatakan oleh Kristin Zhivago, penulis buku “Roadmap to Revenue”.
Oleh karena itu, menurut Kristin, penjual harus memperhatikan cara penjualan agar pembeli tidak kabur. Lebih lanjut lagi, Kristin menyarankan para penjual untuk selalu bertanya tentang empat hal kepada diri mereka.

Berapa banyak klik yang dibutuhkan pelanggan untuk mendapatkan barang dari website Anda?
Beberapa situs penjualan mengharuskan calon pembelinya untuk membuat akun serta mengisi beberapa form untuk identitas. Ini sebenarnya adalah sebuah ide yang baik agar informasi pelanggan dapat terkumpul secara baik. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah: semakin banyak klik yang diperlukan pelanggan untuk sampai ke tombol “buy it” atau “beli”, semakin besar pula peluang pelanggan itu akan menekan tombol “close” pada situs Anda dan tak jadi melakukan pembelian.
Anda sebaiknya memperhitungkan berapa kali klik yang dibutuhkan seorang pelanggan untuk sampai pada tombol “buy it” atau “beli”. Kristin Zhivago menyarankan, sebaiknya hanya ada dua klik: klik untuk memperlihatkan detail dan klik untuk membeli.

Seberapa agresif tim sales yang anda punya?
Kristin mengatakan, keputusan menerima orang-orang yang terlampau energetic untuk menjadi tim sales pada tim Anda mungkin bukan keputusan yang terlalu baik. Ia memiliki sebuah pengalaman. Kristin tertarik untuk membeli sebuah software untuk pemasaran. Ia mengajukan agar penjual memperlihatkan demo software tersebut. Si penjual menyuruh seorang tim sales untuk melakukan hal tersebut. Salesperson tersebut menjalankan secara terburu-buru dan mengeluarkan sikap pasti-Anda-akan-membeli-produk-ini. Kristin langsung mengubah pikirannya untuk membeli software tersebut.

Apakah Anda dan tim Anda selalu memberikan jawaban rinci setiap pelanggan bertanya?
Pada era berkembangnya internet dan media sosial, customer sangat dimungkinkan untuk meriset terlebih dahulu sebelum bertanya kepada penjual. Menurut Kristin, 80% jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan pelanggan sebenarnya sudah diketahui oleh si pelanggan tersebut. Maka, akan besar kemungkinan pula si pelanggan bertanya hal-hal yang lebih detail.
Penjual harus siap dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang lebih rinci tersebut. Pembeli akan mempertimbangkan untuk tidak jadi membeli ketika Anda atau tim Anda mengatakan “tidak tahu” atau “saya akan menghubungi Anda kembali nanti” saat mereka bertanya.
Kristin menawarkan solusi untuk selalu mencatat pertanyaan dari customer dan selalu pastikan Anda atau tim Anda bisa menjawab pertanyaan sulit dari customer di lain waktu

No comments:

Post a Comment

Silahkan anda berbagi di sini ....???

Note: only a member of this blog may post a comment.