Hubungan antara buyer dan seller tampaknya sudah mengalami perubahan.
Saat ini, pembeli tak hanya sekedar ingin membeli saja. Tetapi juga ingin
teredukasi dan dibantu oleh para penjual. Tapi, sang penjual masih menjual
dengan cara lama; bagaimana caranya agar produk cepat laku. Hal tersebut dikatakan oleh Kristin Zhivago, penulis buku “Roadmap to Revenue”.
Oleh karena itu, menurut Kristin, penjual harus memperhatikan cara
penjualan agar pembeli tidak kabur. Lebih lanjut lagi, Kristin menyarankan para
penjual untuk selalu bertanya tentang empat hal kepada diri mereka.
Berapa banyak klik yang
dibutuhkan pelanggan untuk mendapatkan barang dari website Anda?
Beberapa situs penjualan mengharuskan calon pembelinya untuk membuat
akun serta mengisi beberapa form untuk identitas. Ini sebenarnya adalah sebuah
ide yang baik agar informasi pelanggan dapat terkumpul secara baik. Namun, hal
yang perlu diperhatikan adalah: semakin banyak klik yang diperlukan pelanggan
untuk sampai ke tombol “buy it” atau “beli”, semakin besar pula peluang
pelanggan itu akan menekan tombol “close” pada situs Anda dan tak jadi
melakukan pembelian.
Anda sebaiknya memperhitungkan berapa kali klik yang dibutuhkan seorang
pelanggan untuk sampai pada tombol “buy it” atau “beli”. Kristin Zhivago
menyarankan, sebaiknya hanya ada dua klik: klik untuk memperlihatkan detail dan
klik untuk membeli.
Seberapa agresif tim sales yang
anda punya?
Kristin mengatakan, keputusan menerima orang-orang yang terlampau
energetic untuk menjadi tim sales pada tim Anda mungkin bukan keputusan yang
terlalu baik. Ia memiliki sebuah pengalaman. Kristin tertarik untuk membeli
sebuah software untuk pemasaran. Ia mengajukan agar penjual memperlihatkan demo
software tersebut. Si penjual menyuruh seorang tim sales untuk melakukan hal
tersebut. Salesperson tersebut menjalankan secara terburu-buru dan mengeluarkan
sikap pasti-Anda-akan-membeli-produk-ini. Kristin langsung mengubah pikirannya
untuk membeli software tersebut.
Apakah Anda dan tim Anda selalu
memberikan jawaban rinci setiap pelanggan bertanya?
Pada era berkembangnya internet dan media sosial, customer sangat
dimungkinkan untuk meriset terlebih dahulu sebelum bertanya kepada penjual.
Menurut Kristin, 80% jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan pelanggan
sebenarnya sudah diketahui oleh si pelanggan tersebut. Maka, akan besar kemungkinan
pula si pelanggan bertanya hal-hal yang lebih detail.
Penjual harus siap dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang lebih
rinci tersebut. Pembeli akan mempertimbangkan untuk tidak jadi membeli ketika
Anda atau tim Anda mengatakan “tidak tahu” atau “saya akan menghubungi Anda
kembali nanti” saat mereka bertanya.
Kristin menawarkan solusi untuk selalu mencatat pertanyaan dari
customer dan selalu pastikan Anda atau tim Anda bisa menjawab pertanyaan sulit
dari customer di
lain waktu
No comments:
Post a Comment
Silahkan anda berbagi di sini ....???
Note: only a member of this blog may post a comment.